_____Frederick William IV ( Jerman : Friedrich Wilhelm IV .; 15 Oktober 1795, meninggal 2 Januari 1861.... (adalah Pieter Mijer Gubernur-Jenderal Hindia Belanda
1866–1872
_____Dia adalah Pieter Mijer Gubernur-Jenderal Hindia Belanda
1866–1872... jadi sudah meninggal baru menjadi Gubernur Jenderal Belanda.
Pada bulan Maret 1848, Prusia menghadapi revolusi (salah satu revolusi tahun 1848 di seluruh Eropa), yang benar-benar mengalahkan Raja Frederick William IV. Raja, meskipun awalnya cenderung menggunakan pasukan bersenjata untuk menekan pemberontakan, akhirnya menolak untuk meninggalkan Berlin demi keselamatan markas militer di Potsdam. Bismarck kemudian mencatat bahwa ada "keributan pedang di sarungnya" dari para perwira Prusia Berlin di Jerman ketika mereka mengetahui bahwa Raja tidak akan menekan revolusi dengan kekerasan. Dia menawarkan banyak konsesi kepada kaum liberal: dia mengenakan warna revolusioner hitam-merah-emas (seperti yang terlihat pada bendera Jerman hari ini), berjanji untuk mengumumkan konstitusi, setuju bahwa Prusia dan negara-negara Jerman lainnya harus bergabung menjadi satu negara-bangsa. , dan menunjuk seorang liberal, Gottfried Ludolf Camphausen , sebagai Menteri Presiden . [13]
https://translate.google.com/translate?
Frederick William IV ( Jerman : Friedrich Wilhelm IV .; 15 Oktober 1795 [3] - 2 Januari 1861), putra tertua dan penerus Frederick William III dari Prusia , memerintah sebagai Raja Prusia dari 7 Juni 1840 hingga kematiannya. Juga disebut sebagai "romantisme di atas takhta", ia paling diingat untuk banyak bangunan yang telah dibangun di Berlin dan Potsdam , serta untuk penyelesaian Katedral Gothic Cologne . Dalam politik, ia adalah seorang konservatif , yang awalnya mengejar kebijakan moderat untuk mengurangi sensor pers dan berdamai dengan populasi Katolik kerajaan. Selama revolusi Jerman tahun 1848-1849 , dia awalnya mengakomodasi kaum revolusioner tetapi menolak gelar Kaisar Jerman yang ditawarkan oleh Parlemen Frankfurt pada tahun 1849 karena bukan Parlemen yang memberi dan menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan kaum revolusioner di seluruh Konfederasi Jerman . Sejak 1849 dan seterusnya, ia mengubah Prusia menjadi monarki konstitusional dan memperoleh pelabuhan Wilhelmshaven dalam Perjanjian Jade tahun 1853.
Dari 1857 hingga 1861, ia menderita beberapa kali stroke dan dibiarkan lumpuh hingga kematiannya. Saudaranya (dan pewaris-dugaan) Wilhelm menjabat sebagai bupati setelah 1858 dan kemudian menggantikannya sebagai Raja......... https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&pto=aue&rurl=translate.google.com&sl=en&sp=nmt4&u=https://en.m.wikipedia.org/wiki/Frederick_William_IV&usg=ALkJrhj_ThFtUQPZk6xy6TJqJj0mkILNIw
SETELAH KURANG LEBIH SETENGAH ABAD KERAJAAN MACCASAR DI DIJADIKAN KERAJAAN BONEKA YANG DI KENDALIKAN OLEH EIC, PADA TAHUN 1857 EIC MEMBUBARKAN KERJAAN MACCASAR
Alasan EIC (The Company) menyerang Bone pada tahun 1859 - 1960 yaitu Trakat London tahuh 1824 yang efektif mulai tahun 1825. Dan dari tahun 1825 sampai kalahnya EIC di Wilayah Indonesia pada tahun 1942, masa itu disebut masa Hindia Belanda... artinya ; Belanda yang sesungguhnya adalah EIC, bukan VOC. Sejarah versi sekarang menyebutkan bahwa dari tahun 1825, Kerajaan Inggris memerdekakan Karajaan Satelitnya, kecuali wilayah jajahan EIC, padahal yang terjadi, sejak tahun 1825, EIC mulai merebut satu eks wilayah satelit dagang VOC yang dari tahun 1799 langsung dibawahi oleh Kerajaan yang menjadi pusat Kerajaan di Indonesia sejak VOC di bubarkan, artinya merebut satu persatu wilayah satelit dagang Kerajaan yang menjadi pusat Kerajaan di Indonesia.
EIC adalah penguasa tandingan VOC yang berkedudukan di Pulau Sumatera yang efektif menjadi rival berat VOC setelah masa Sultan Alimuddin... lalu melangkah ke wilayah Jawa setelah menguasai jawa, lalu menguasai diluar pulau jawa. masa masa itu yang sekarang disepakati bernama masa masa Hindia Belanda setelah masa VOC di bubarkan (1610 1799) untuk mengusai Wilayah Indonesia. Trakat London 1824 di tanda tangani (di indonesia di namai Perejanjian Bungaya II 1824). Masa Hindia Belanda yaitu dari tahun 1825 sampai kekakalahan Inggris oleh Jepang pada tahun 1942....
Runuta singkatnya begini:
____Pada tahun 1774 - 1775 (versi Sejarah Dunianya; Revolusi yang terjadi di Perancis...) Kongsi Dagang Inggris / EIC (Britany) mencoba memanfaatkan situasi tersebut untuk menggeser monopoli VOC di wilayah indonesia
... Eksisitensi EIC (Britany) untuk menggeser monopoli Kongsi Dagang VOC mulai muncul dui Sumatera (Bengkulu) pasca kekuasaan Sultan Alimuddin (Lapatau Matanna Tikka), yaitu dengan membangun Benteng di Sumatera Bengkulu.
___Inggris / EIC memanfaatkan situasi ketika hubungan VOC dengan Kongsi Dagang Perancis mulai tidak Harmonis, namun permusuhan masa lalu yang sangat panjang antara Inggis dengan Perancis membuat Perancis kembali akur dengan pengganti Militer VOC yaitu dengan KNIL.....
Sebelum dibubarkanya serikat dagang VOC pada 1799 (walalupun hanya perusahanya yang dibubarkan, militernya tidak), Militer Perancis lebih mendominasi pengaruhnya di banding KNIL, karena situasi pemerintahan King of The King yang berpusat di Wilayah Sulawesi (saat itu masih bernama Maccassar) tidak stabil, EIC mulai tancap gas,baik diluar Indonesia, maunpun di Indonesia untuk melakukan pendudukan militer, dan mereka juga sudah menduduki wilayah Maccasar sampai Jentak 10 tahun sebelum VOC di bubarkan, dan EIC sudah membuat Perjanjian Sanrobone agar tetap dapat menduduki Wilayah Kota Manccanegara (Kota Makassar Tempo Dulu).
Veris Sejarah Dunia kemudian menyebutkan Thomas Stamford Raffles di tunjuk sebagai perwakilan di Indonesia yang masudnya tempat bertugasnya di Jawa untuk menguasai Indonesia, padahal yg sebenarnya di Sulawesi (ditiunjukan oleh Gubernur Jenderal EIC atau Lord Minto)
__Yang sebenarnya, Raffles di tunjuk untuk mengantikan "Willem Hartsink" di Maccassar.
___kebijakan
EIC yang terkenal di Wilayah Indonesia Barat, pada masa pemerintahan Raffles di Sulawesi, kebijakannya itu Contingenten atau Pajak In Natura yaitu membayar pajak tanah hasil rampasan EIC di wilayah VOC yang diduduki EIC. Verplichte Laverantie atau Penyerahan Wajib (berdasarkan Perjanjian Sanrobone 1789; bahwa di wilayah rampasan EIC tidak boleh mengangkat Raja tanpa persetujuan EIC, dan EIC sewaktu waktu dapat memecat Raja yang ia telah setujui, dan wajib membantu melawan musuh EIC). Preanger Stelsel atau kewajiban menanam tanaman ekspor tertentu atas bantuan bibit yang diadakan oleh EIC, namun dengan catatan bagi hasil, dan yan menjadi bagian Petani hanya EIC yang bisa membeli hasil pertanian dan pekerbunan rakyat tersebut..... dan masih banyak lagi lainnya, termasuk sebagian tanah rampasan EIC di hibahkan kepada pemuka masyarakat yang disegani di desa desa yang dijadikan sebagai Konektor EIC di Pedalaman (Kepala Kampung alias Kepala Wanua / Village alias Desa dengan Gallara' atau Gelar menggunakan nama daerahnya. Namun untuk Kepada Dusun / Hamlet mereka predikatnya di namai Matowa. Kebijakan pemerintah Gubernur Jenderal Militer King of the King di wilayah Makassar - Jentak ber akhiri di tahun 1789, dan di Jawah pada tahun 1801.
Pada masa kepemimpinan Deandels secara pemikiran mendukung kebijakan Inggris.Oleh karena itu, saat Deandels di utus ke Jawa mempersiapkan penyerangan Perancis terhadap Inggris,. ia tidak melakukan tugasnya.... dan pada tahun 1811 saat Raffles dilantik mengantikan Jenderal "Willem Hartsink," Deandles mendukung Raffles, oleh karena itu kemudian Raffles berani menyerang ke Bone di Sulawesi Tenggara pada tahun 1812, dan menurungkan King of The King di Pemerintahan Pengasinganya di Sulawesi Utara. King of The King meninggalkan Macanegara (Maccassar) sebelum Maccaccar di duduki oleh EIC
Catatan;
Pertama : Perjanjian Sanrobone 1789 di Sulawesi, hampir sama halnya dengan Perjajian Gayatri di Jawa yang dibuat oleh VOC 1755 yang justru juga di terapkan oleh EIC di Jawa, dan baru dari tahun 1801, diperbaharui di Jawa.
Kedua : Pembaruan Perjajian Gayatri (ini Dokumennya perlu di cari di Bank Arsip NKRI) di Pulau Jawa pada tahun 1801, mendasari Perjanjian Sanrobone 1789 (arsip orginalnya Perjanjian Sanrobone tersimpan di Pemprov Sulsel).
___Trakat London 1824 / Perjanjian Bungaya II, yaitu mengakui Putra Sang Pangeran di Borneo yang menjadi Diva Negara di Kerajaan King of King, yaitu untuk mengantikan Pamanya. Dalam riwayat Arung Pone dari masa 1771 - 1812, dan 1812 - 1845, Saudara Kinng of The King sebagai Penguasa di Jawa yang di nobatkan sebagai Arung Palakka Latenri Bali pada masa itu bernama Yusuf, dan dikenal di Srilangka bernama Syek Yusuf, dan Istrinya juga bernama I Daeng Tilele.
Bukan itu yang menjadi Arung Palakka (penguasa di Jawa) yang mengantikan Arung Palakka sebelumnya.... yang itu diasingkan oleh Tentara EIC di tahun 1753, wafat pada tahun 1767 di penjara, dan seakan akan berhasil melarikan diri pada tahun 1767, lalu muncul di Makassar dan mengobarkan Perang pada tahun 1776, padahal itu adalah jseorang ulama yang juga dikenal sebagai Syek Yusuf dimasa itu, bukan Syek Yusuf Tuanta Salama, dialah yang kmudian di kenal sebagai Isangkilang.
Sultan Amas Madina dalam Kisah Gowa (bukan kisah Goa), ia dia yang seakan akan di kisahkan sebagai Batara Gowa yang meninggalkan Rakyatnya pada umur 19 tahun pada tahun 1753, dan ternyata ia ditahan / di Asingkan oleh The Company (EIC) di Sumatera pada 1753 dan wafat di penjara pada 1767.
Lebih lanjut tentang hal ini, menurut arsip tersimpan di Pemprov Sulsel di bagian Purbakala (di Dinas Kebudayaan dan Prawisata Pemprov Sulsel, dulu namanya itu), menyebutkan ; "Pada tanggal 11 Mei 1789 Idaeng Tilele ikut bersama Sultan Abdul Jalil ke Rhoterdam menemui Ketua Parlemen "Willem Hartsink". Maksudnya itu, Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah dari Siak Sri Inderapura, putra dari Raja Ismail, dari garis Sultan Alimudedin.... karena kewajiban untuk menyebut itu wajib maksudnya itu adalah Belanda /VOC, yang di muat di Ensiklopedia Sejarah Sulawesi Selatan sampai tahun 1905 (halaman 82), di terbitkan oleh Pemprov Sulsel pada tahun 2004, dengan jumlah buku yang sangat terbatas juga menyebut seperti itu. Karena kewajiban tidak tertulis tersebut, "Willem Hartsink" disebut sebagai Belanda / VOC, padahal petinggi EIC setelah EIC menduduki Makassar - Jentak di awal tahun 1789
Catatan;.
___Perang Panglima Besar (Arung Lompoa) Lamamappawa / Lamappaewa /Sang Diva Negara, ketika Mangkau Hamid Ku Bone (Maksudnya di Bone di Sulawesi Tengah) di turunkan dari Tahtanya oleh Raffles pada tahun 1812. membalas perbuatan VOC dan datang ke jawa melakukan Perang Gerilya. Sejareahnya kini menjadi Sejarah Diponegoto Jawa versi NKRI di bawah taktis Amerika dan sekutunya, dan Inggris.
==============================================================
Pada bulan Maret 1848, Prusia menghadapi revolusi (salah satu revolusi tahun 1848 di seluruh Eropa), yang benar-benar mengalahkan Raja Frederick William IV. Raja, meskipun awalnya cenderung menggunakan pasukan bersenjata untuk menekan pemberontakan, akhirnya menolak untuk meninggalkan Berlin demi keselamatan markas militer di Potsdam. Bismarck kemudian mencatat bahwa ada "keributan pedang di sarungnya" dari para perwira Prusia ketika mereka mengetahui bahwa Raja tidak akan menekan revolusi dengan kekerasan. Dia menawarkan banyak konsesi kepada kaum liberal: dia mengenakan warna revolusioner hitam-merah-emas (seperti yang terlihat pada bendera Jerman hari ini), berjanji untuk mengumumkan konstitusi, setuju bahwa Prusia dan negara-negara Jerman lainnya harus bergabung menjadi satu negara-bangsa. , dan menunjuk seorang liberal, Gottfried Ludolf Camphausen , sebagai Menteri Presiden . [13
https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Otto_von_Bismarck&prev=search&pto=aue
Young politician
In 1847 Bismarck, aged thirty-two, was chosen as a representative to the newly created Prussian legislature, the Vereinigter Landtag. There, he gained a reputation as a royalist and reactionary politician with a gift for stinging rhetoric; he openly advocated the idea that the monarch had a divine right to rule. His selection was arranged by the Gerlach brothers, fellow Pietist Lutherans whose ultra-conservative faction was known as the "Kreuzzeitung" after their newspaper, the Neue Preußische Zeitung, which was so nicknamed because it featured an Iron Cross on its cover.[11][12] https://en.wikipedia.org/wiki/Otto_von_Bismarck
https://www.google.com/search?newwindow=1&safe=strict&tbs=simg:CAESywIJ95BFD3Yi8TMavwILEKjU2AQaAghCDAsQsIynCBpiCmAIAxIo9QSyGbEZuBndDvcE9ATeDrQZtRmgLsE6wzqeLsQ67SSRLsI60jqNLhow3wMLNRI98OeFcOL5lliuZhKhohagsPep8g-deaA9XguZn2tSzNZULo3eLBk4v5nsIAQMCxCOrv4IGgoKCAgBEgS2ypr0DAsQne3BCRqsAQodCgptb25vY2hyb21l2qWI9gMLCgkvbS8wMW13a2YKHAoJZ2VudGxlbWFu2qWI9gMLCgkvbS8wMTlwNXEKIwoQbWlsaXRhcnkgb2ZmaWNlctqliPYDCwoJL20vMDEycWRwChsKCG9mZmljaWFs2qWI9gMLCgkvbS8wMzV5MzMKKwoYbm9uLWNvbW1pc3Npb25lZCBvZmZpY2Vy2qWI9gMLCgkvbS8wMTY3czUM&sxsrf=ALeKk03np-hOHAnvQ0Gah-Y1jnQpMx-dXA:1595286363744&q=frederick+william+iv+of+prussia&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjKoJro-NzqAhW66nMBHRHeCZ8Qsw56BAgREAE&biw=1242&bih=568
https://www.google.com/search?newwindow=1&safe=strict&biw=1242&bih=568&sxsrf=ALeKk03FZJ7hANvCyfsQfJc800NtnOnpVA%3A1595284743091&ei=Bx0WX_aWBZeortoPvfmw4A0&q=frederick+wilhelm+iv+of+prussia&oq=Frederick+Wilhelm+IV+&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQARgBMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjIGCAAQFhAeMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjoHCAAQRxCwA1DDmwFYw5sBYN7KAWgBcAB4AIABiwGIAYsBkgEDMC4xmAEAoAECoAEBqgEHZ3dzLXdpesABAQ&sclient=psy-ab
=====================================
https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?coll=boeken&identifier=MMUBL07:000004749:00134&objectsearch=lapesoe-bergrug&fbclid=IwAR1yfKi58hqKh-xszRwmD560KqkFMCxudJVl8kzr3vahG8w9AoMuldrZe-U
https://sr.rodovid.org/wk/%D0%9E%D1%81%D0%BE%D0%B1%D0%B0:641547
===================================
Hendrik Merkus baron de Kock (lahir di Heusden, 25 Mei 1779 – meninggal di Den Haag, 12 April 1845 pada umur 65 tahun) adalah seorang perwira militer, menteri, dan senator Belanda.
Pada 1801 dia masuk dinas angkatan laut Republik Batavia dan menjelang 1807 ditempatkan di Hindia Belanda. Pada 1821 dia terlibat dalam ekspedisi militer ke Kesultanan Palembang untuk menekan pemberontakan sultan Palembang. Sultan berhasil ditangkap dan Kesultanan Palembang dihapuskan. Selanjutnya, sebagai wakil gubernur jenderal (1826-1830), De Kock menuntun perjuangan terhadap Pangeran Diponegoro di Perang Diponegoro. Sebelumnya, ia ditugaskan sebagai gubernur jenderal sementara pada masa pergantian pemerintahan Godert van der Capellen dan Leonard Pierre Joseph du Bus de Gisignies.
Ia dianugerahi gelar baron pada 1835 karena jasa-jasanya dan bertugas di pemerintah Belanda sebagai menteri luar negeri dan menteri negara antara 1836-1842. Selanjutnya ia menjadi anggota dewan parlemen (Majelis Tinggi) sampai kematiannya.
Kota Bukittinggi ketika didirikan dinamakan menurut namanya, yaitu Fort de Kock.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hendrik_Merkus_de_Kock
Perang Diponegoro yang juga dikenal dengan sebutan Perang Jawa (Inggris:The Java War, Belanda: De Java Oorlog) adalah perang besar dan berlangsung selama lima tahun (1825-1830) di Pulau Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara, melibatkan pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal Hendrik Merkus de Kock[7] yang berusaha meredam perlawanan penduduk Jawa di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro. Akibat perang ini, penduduk Jawa yang tewas mencapai 200.000 jiwa, sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi. Akhir perang menegaskan penguasaan Belanda atas Pulau Jawa.[8]
Berkebalikan dari perang yang dipimpin oleh Raden Ronggo sekitar 15 tahun sebelumnya, pasukan Jawa juga menempatkan masyarakat Tionghoa di tanah Jawa sebagai target penyerangan. Namun, meskipun Pangeran Diponegoro secara tegas melarang pasukannya untuk bersekutu dengan masyarakat Tionghoa, sebagian pasukan Jawa yang berada di pesisir utara (sekitar Rembang dan Lasem) menerima bantuan dari penduduk Tionghoa setempat yang rata-rata beragama Islam.[8]
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Diponegoro
https://www.google.com/search?q=jenderal+daendels&newwindow=1&safe=strict&sxsrf=ALeKk02n25L2Uh5J0KkCYVCMHrK0a88ybg:1594992505393&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=aO_g3ZkJ6an5kM%252C2aqntl-0dMVUbM%252C%252Fm%252F04m3wf&vet=1&usg=AI4_-kRixaIkGS9hyh0odzKFKqJjgQyWCA&sa=X&ved=2ahUKEwjU6M-NstTqAhVQfX0KHfkIA20Q_B16BAgWEA8&biw=1242&bih=568#imgrc=OO-9pFUJqox7zM&imgdii=joogIvRPFUxOqM
Otto Eduard Leopold, Prinz von Bismarck, Herzog von Lauenburg, bekannt als Otto von Bismarck, war ... Nach dem Sieg Russlands über das Osmanische Reich im russisch-türkischen Krieg von 1877 bis 1878 half Bismarck bei der Aushandlung einer Einigung auf dem Kongress von ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar