"Operatie Product (Indonesia: Operasi Produk) July 21,
1947 to August 5, 1947 Not a Dutch Military Aggression
Agresi Militer adalah
merupakan tindakan perusakan atau penyerangan suatu wilayah atau tempat yang
biasanya bertujuan untuk merebut kedaulatan atau Kesejahteraan sebuah Negara.
Contoh tindakan agresi militer adalah: gencatan senjata, memblokade jalan
utama, serta penyerangan yang menyakiti fisik dan non fisik.
Sebelum Saya lanjut menyampaikan ulasan saya ini, sampaikan
bahwa ada satu Postingan yang ikut Saya ulas dalam ulasan Saya ini yaitu
Postingan Beny Rusmawan tanggal 20 Oktober 2019, pikul 22; 35 (https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=10215456256990187&id=1550883964&_rdc=1&_rdr screenshot Postingan Beny Rusmawa
di gambar terakhir) untuk
Postingan Postingan seperrti Postinganya Beny Rusmawan menghindar untuk saya
komentari, atau umumnya yang memunculkan cerita cerita seperti itu
mengecualikan Saya untuk dapat berkomentar (kolom komentarnya tertutup untuk
saya)......
Bisa jadi benar, namun
Soekarno yang mana dulu yang dikawal oleh mereka itu??... pada waktu itu, baik
Soekarno di Jakarta maupun Soekarno di Solo, sering saling mengalami upaya
pembunuhan, karena dua kubu Soekarno ini berseberangan dari tahun 1962, dan
kedua kubu tersebut masing masing berusaha membunuh Soekarnon yang bukan
pimpinan mereka.... Namun sesungguhnya yang seharusnya dijelas sekarang bahwa
Tentara DIIT / Darul Islam Indonesia Timur di Indonesia di Timur, dan DI
/ Darul Islam di Nagro Aceh Darussalam dari tahun 1954.,,, DIIT dan DI baru
dinyatakan satu kubu secara sepihak pada tahun 1963 sejak nama Qahhar Muzakkar
dimunculkan,... Dan perlu diketahui Gerilyawan DIIT muncul di Sulsel itu adalah
akibat Partai Masyum di bubarkan pada tahun 1960.
Selanjutnya, catatan yang
perlu saya sampaikan khususnya di Sulsel untuk Brimo sebelum tahun 1960 (1954 -
1959) dikenal dengan juga dengan sebutan Momo' E (sebagai pengganti kalkimat
Brimob), dimana pimpinannya pada waktu itu dkikenal dengan nama samaran Komandan Kahhar atau Pak Karto (Kahhar Tonggi) satu pergerakan dengan kubu Kolonel Andi Selle
dari tahun 1954 pada satu sisi, dan pada sisi lain, masuk di Bataloinya Letkol Andi Lantara. Namun hal perlu juga
diketahui dari tahun 1957 masih masa aktifnya Gerilyawan Darul Islam Indonesia Indonesia Timur dgn misi untuk
menangkap Ibu Hamida (karena perbuatan ....nya) dan mengatasi Gerombolan Darul
Islam Indonesia Timur yang juga disebut punya Kelompok Kerilyawan Momo'E yaitu Gerakan Dulla dan
Laskarnya bentukan Ibu Hamida, dimana waktu itu Gerilyawan DIIT pada akhirnya
dapat menghakimi Ibu Hamida dgn Hukuman Tembak Mati setelah mereka berhasil
menangkap Ibu Hamida di puncak Bulu Dua Lawo.
Gerilyawan Darul Islam Indonesia Timur dibawah Panji Masyumi ini pada dasarnya hanya fokus untuk menangkap Ibu Hamida,
dimana setelah Ibu Hamida berhasil mereka eksekusi mati, kelompok ini relatif
membubarkan diri, atau gerakanya masif.... dan untuk masa sebelum
Masyumi di bubarkan atau sebelum tahun 1960, DIKIT nya Masyumi tersebut tidak
berseberangan kubu dengan eks TRI atau eks Tentara Republik Indonesia (Kubunya
Kolonel Andi Selle) dan tidak berseberangan kubu Gerilyawan eks Tentara Negara
Indoneskia Timur yang tidak bergabung dengan TNI. Yang kebanyakan menjadi Gerilyawan Gerombolan yaitu eks Sukarelawan Polisionil Bentukan Devisi Inggris yang kemudian condong satu kubu dengan Kelompok Andi Sose.
Dari tahun 1954, mereka /
DIIT juga tidak berseberangan kubu dengan Brimob atau Momo'E bentukan TNI, namun
yang perlu di ketahui bahwa dari tahun 1954, kubunya TNI dibawah pimpinan Kolonel
Andi Sose Tu Kelompok Andi Sose, berseberangan dengan Kubunya Kolonel Andi Selle dari tahun 1954, hal itu terjadi karena Andi Sose mendapatkan Pangkat Titula atau di naikan pangkatnya menjadi
Jenderal (mungkin Brigjen?) untuk diangkat menjadi Pangdam di Sulsel, padahal
sebelum Andi Sose di utus bergabung dengan TNI oleh Andi Selle, dimana Andi
Sose lalu di anugrahi pangkat Kolonel pada tahun 1954 lalu dinaikan lagi
pangkatnya menjadi Jenderal lalu di angkat menjadi Pangdam, padahal pangkat
Andi Sose di TRI dibawah dari Andi Selle, hal itulah membuat Kolonel Andi Selle berseberangan dengan Andi Sose.
TRI pada tahu 1954 yaitu
Andi Selle dan yang lainya datang ke Pulau Jawa mengejar Devisi TNI yang
pertama (Devisi 422) bentukan empat Devisi NICA yaitu 3 pengawal
Pengamanan peralihan Pemerintahan Sipil ke Pemerintahan Federasi Republik
Indonesia ditambah 1 Devisi yang kemudian beralih menjadi TRI setelah KMB 1949 selesai di laksanakan. Pada waktu Devisi Pertama bentukan TRI
(Devisi 527) datang ke Jawa mengejar Devisi 422, pada waktu itu Kraton
Jogjakarta merasa aman aman saja dari serangan Devisi ini. Saat itulah Kolonel Andi Selle di
himbau untuk bergabung masuk TNI, lalu di rekomendir untuk menjadi Panglima di
Indonesia Seberang (istilah lain untuk Indonesia di Timur), namun kemudian,
entah kenapa Andi Sose di terbangkan dengan Pesawat Dakota untuk di lantik sebagai
Pangdam di Sulsel pada hari yang sama tibanya Andi Selle dari Jawa?? di La;pangan Karebosi.Andi Selle yang
memegang surat rekomendir sebagai Panglima Indonesia di timur (entah dari Soekarno Blitar, atau dari Soekarno Mataram???) langsung masuk hutan dan membentuk Pemerintahan DIIT
Indikasi dari Kasus tersebut menempatkan M Jusuf sebagai pilihan Alternatif untuk di angkat sebagai Pangdam di Sulsel, namun hal meninggalkan hal yang mudah terbaca titik simpan siurnya dimana pada Karangan Mata Pelajaran Sejarah di Sekolah di tahun 1970an sampai tahun 1980an, Jenderal Gatot Subroto dibuat Karangan Sejarahnya pernah menjadi Pangdam di Sulsel... dan adapun Indikasi dari karangan sejarah itu bahwa Gatot Subroto pernah menjadi Pangdam di Sulsel adalah untuk menutupi kasus Pengangkatan Kasus Andi Sose pernah di angkat mrenjadi Pangdam di Sulsel.
Sementara sebelum 3 Devisi
NICA meninggalkan Indonesia, 3 Devisi NICA tersebut membentuk Pasukan Keamaman Pengganti yaitu
Tentara Nasional untuk Indonesia Lama dan Indonesia Baru, atau TNI Agar Tentara
Indonesia (Indonesia Lama di Timur, dan Indonesia Baru di Jawa) dibawah satu
Komanda.Namun sesungguhnya. wacana
Pembentukan TNI di wacanakan oleh Simon Hendrik Spoor???. Letnan Jenderal Simon
Hendrik Spoor adalah Peranakan Eropa (lndo-Nasional-Esia / Indo-N-Esia) lulusan
Akademi Militer Indonesia Lama
(Koninklijke Militaire Academie) di tahun 1923 (sebelum Sumpah Pemudah
1928) atau lulusan Akmilnya dimasa itu / di masanya VON, dan meniti karier
militrernya Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) .Dalam Perjalanan
kariernya, Simon Hendrik Spoor lalu jadi dosen di almamaternya. Pada tahun
1943, atau setalah Indonesia Lama dan Inggris menandatangani Kontrak Kerja Sama
Militer di Australia dengan Amerika Serikat dan Sekutunya (Sekutu Sekunya yaitu
Negara Negara yang menjadi Anggota pertama PBB setelah LBB tergantikan oleh
PBB).Simon Hendrik Spoor
menjadi direktur dinas penerangan militer (NEFIS) di Australia pada tahun 1943,
Dan dimasa NICA, Jend. Spoor meninggal terbunuh pada tanggal 25 Mei 1949,
terkait dengan kebijakan militernya "yang menugaskan Letnan Muda Aernout
untuk melakukan penyelidikan korupsi terhadap petinggi KNIL. Secara anumerta,
ia dianugerahi Militaire Willems-Orde atau Ordo William Militer, atau sering
disebut Ordo Militer William (kehormatan tertua dan tertinggi dimasa Monarki di
yang digunakan dimasa lalu). Ordo pada
awalnya adalah peningkatan status darah di kalalangan bangsawan, dimulai pada
Ordo dinamai St William of Gellone (755-814), Pangeran Oranye pertama (semboyan
Ordo adalah Voor Moed, Beleid en Trouw).Pada abad ke 19, Perintah
ksatria didirikan kembali pada 30 April 1815 oleh Raja William I
(Lamappawa) dan disajikan untuk prestasi
keberanian (Mappaewa) yang sangat baik untuk meningkatkan semangat juang di
medan perang dan sebagai hiasan berjasa (anugerah) bagi perwira militer senior.
Sebanding dengan Légion d'Honneur Prancis. Ordo William Militer dari tahun 1815
adalah urutan kesatria yang terbuka untuk semua orang tanpa memandang pangkat
dan bangsawan, dan atau berlaku untuk umum.Dan menurut catatan
sejarah, Pada abad ke 20 Penganugrahan keanggotaan Ordo William Militer sangat
jarang diberikan, dan atau hanya untuk keberanian yang luar biasa dalam
pertempuran. Pada masa NICA, Simon Spoor dengan pengalaman Perang / pertempuran Perang Dunia II, Revolusi Nasional
Indonesia (1946 - 1949) adalah Kepala staf Koninklijk Nederlandsch-Indisch
Leger (KNIL). Simon Spoor melakukan langkah militer "Operatie
Product" untuk mempersiapkan angkatan Perang atau yang bersih, namun
kemudian duubah (di revolusi) sejarahnya di Indonesia dengan
nama Agresi Militer Belanda I. "Operatie Product" adalah operasi
militer KNIL di Jawa dan Sumatra terhadap Tentara Republik Indonesia Baru yang
dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947, setahun setelah Gerakan
Revolusi di Banten meletus."Operatie
Product" merupakan Instruksi Militer Gubernur Jenderal Johannes van Mook
yang pada waktu itu adalah Pempinan 1 Devisi dari 4 Devisi NICA, sebagai
penegaskan bahwa hasil Perundingan Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947
dinyatakan tidak berlaku, dan Operasi itu sah karena tidak ada di protes yang
dilayangkan oleh 3 Devisi NICA lainya. Operasi militer ini di Aksikan sebagai
Aksi "Barisan Polisionil" yang
diberlakukan dalam rangka mempertegas bahwa Perundingan Linggarjati tidak
berlaku. Namun tentu dari sudut pandang Republik Indonesia Baru sebelum KMB
1949, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan
Linggarjati.Perlui kita pahami bahwa “SEJARA
DUNIA (SEJARAH SEMUA NEGARA) DIMATA PARA SEJARAWAN EROPA ADALAH LELUCON YANG
MENGHIBUR,” Mereka sangat pahan tentang Revolusi Sejarah Dunia, oleh karena itu
Para Sejarawan disana memandang Sejarah Dunia yang sekarang publik bisa baca, bagi
para sejarawan disana dipandang sebagai "Lelucon Yang Menghibur". Sejarawan
luar berasumsi bahwa Indonesia yang raya akan kembali yaitu ketika seseorang
amatiran yang mencari sejarah leluhurnya dengan mencari harta peninggalan
leluhur atau nenek moyangnya mematahankan seluruh profesor sejarah di dunia,
dan itu sudah mulai berproses. Akan tetapi tentang siapa yang benar dalam arti yang
benar dari para Pencari Sejarah Sejarah Leluhnurnya, dan Harta Leluhurnya dari
sekian banyak diantara yang mencari hal itu, tentu Ilmu atas dasar Pengetahuan
dan Teori Teorinya yang di gunakan untuk menguji kebenaran dalam arti yang
benar terhadap para pencari tersebut.Naa,.. Nitisen perlu tahu
bahwa untuk kesejahteraan Anak Kandung Ibu Pertiwi dan anak tiri Ibu Pertiwi.
hanya ada satu jalan yaitu Tembaga Pura adalah Tambang Emas mil.ik Indopnesia
dengan penghasilan untuk satu hari saja, itu lebih besar dari satu tahun APBN
kita sekarang,... ok tidak usah kita yang kelolah, dapat Fee Koleteral 3% saja
maka asumsi 3% perharinya maka kita akan mendapatkan untuk 3% X 360 hari = 1.080 pertahun.... tarohlah
kita asumsikan minamalkan pendapatnya tambang itu perhari sama dengan satu
tahun apbn kita saja, maka apbn kita akan meningkat sebesar 1.080 kali lipat
dari sekarang.Untuk Kesejahteran Masyarakat
Negeri (kesejahteraan Anak Kandung Ibu Pertiwi dan anak tiri Ibu Pertiwi), maka
ada dua masalah yang perlu dipahami oleh Para Nitizen dalam hal sejarah yang
benar di abad ke 20. Masalah Pertama yang harus dipahami oleh Para Nitizen di
Negeri ini bahwa Hak pengelolaaan Tembaga Pura tidak akan pernah jatuh pada
NKRI, karena itu adalah kepunyaan Indonesia di Timur dalam hal ini terakhir
bernama Federasi Republik Indonesia. oleh karena itu perlu di pahami bahwa
Perusahaan dari Amerika Serikat tentu akan menantang NKRI ke Mahkama
Internasinal untuk soal Tembang Itu bila
NKRI memutuskan Kontrak secara sepihak, dan NKRI pasti ciut karena itu milik
Negara Federasi Republik Indonesia (Indonesia Lama). maka dari itulah narasi
kotraknya dapat di tambahkan untuk pasal perpanjangan kotraknya bahwa dapat di
perpanjang sepanjang mereka mau.Boleh percaya boleh tidak,
Tambang itu sejak New Ginie atau Papua Nuginie di temukan di abad ke 16
(1500an) dan dirahasiakan dalam Perjanjian Trodesilla di masa itu, itu adalah
milik Nenek Moyang dari... yang mencari Sejarah Lehuhurnya dan Harta
Leluhurnya, yang menjadi milik harta leluhurnya secara turun temurun sejak
itu, dan hasil dari tambang itulah yang
di gunakan mengongkosi peperarangan di awal abad ke 19 (tahun 1800an), dan
kerahasiaan tambang itu baru terpublikasi dan atau menjadi bukan menjadi
rahasia umum di eropa di awal abad ke 19 (1900an).Dan terakhir dari hasil
tambang itu juga yang di gunakan untuk mengongkosi perang dunia II untuk
menaklukan Jepang dari tahun 1943 setelah Pemerintahan sementara Indonesia Lama
di Singapur direbut oleh Jepang dimana sebelum tahun 1943 sampai tahun 1944
Tentara Inggris masih jadi bulan bulanan Pasukan Pendudukan Jepang.... Sangat jelas kronologinya, Perang Dunia II
lahir dari tahun 1943 karena kejatuhan Singapura, dan baru setelah dua tahun
kerja sama militer antara Indonesia - Inggris dengan Amerika Serikat dan
Sekutunya di Australia pada tahun 1943 baru Tantara Pendudukan Jepang dapat di
taklukan.Yang kedua, untuk
memuluskan rencana Amerika Serikat untuk menguasai Tambang itu, LBB di ganti
oleh Amerika Serikat pada tahun 1945 menjadi PBB, dan PBB lalu di gunakan untuk membubarkan
Federasi Republik Indonesia agar terhimpun kedalam Republik Indonesia Baru
(NKRI. Arti kesatuan yaitu himpunan), dan Idonesia baru lalu digunakan oleh
mereka untuk menghancurkan Sejarah Indonesia Lama.... Ibarat kata permbunuhan
orang, Amerika Serikat akktor intelektual dibalik pembunuhan Indonesia Lama tidak
perlu tanganya kotor untuk membunuh Indonesia Lama, cukup memperalat Saudara
Tiri Indonesia Lama yaitu dalam hal ini Indonesia Baru untuk membunuh Kakak
Tirinya... maka kemudian Indonesia Lama di nyatakan bubar oleh PBB karena sudah
kehabisan Negara Negara Federasinya.

















Indikasi Beny Rusmawan dengan Postingannya adalah salah satu Penyerbar Hoax di Negeri ini. Continue to follow my blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar