Sejarah Sulawesi Encyclopedia

Minggu, 13 Oktober 2019

"Operatie Product" (bahasa Indonesia: Operasi Produk) Tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 Bukan Agresi Militer Belanda


"Operatie Product (Indonesia: Operasi Produk) July 21, 1947 to August 5, 1947 Not a Dutch Military Aggression


Agresi Militer adalah merupakan tindakan perusakan atau penyerangan suatu wilayah atau tempat yang biasanya bertujuan untuk merebut kedaulatan atau Kesejahteraan sebuah Negara. Contoh tindakan agresi militer adalah: gencatan senjata, memblokade jalan utama, serta penyerangan yang menyakiti fisik dan non fisik.

Sebelum Saya lanjut menyampaikan ulasan saya ini, sampaikan bahwa ada satu Postingan yang ikut Saya ulas dalam ulasan Saya ini yaitu Postingan Beny Rusmawan tanggal 20 Oktober 2019, pikul 22; 35 (https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=10215456256990187&id=1550883964&_rdc=1&_rdr screenshot  Postingan Beny Rusmawa di gambar terakhir)  untuk Postingan Postingan seperrti Postinganya Beny Rusmawan menghindar untuk saya komentari, atau umumnya yang memunculkan cerita cerita seperti itu mengecualikan Saya untuk dapat berkomentar (kolom komentarnya tertutup untuk saya)...... 
Bisa jadi benar, namun Soekarno yang mana dulu yang dikawal oleh mereka itu??... pada waktu itu, baik Soekarno di Jakarta maupun Soekarno di Solo, sering saling mengalami upaya pembunuhan, karena dua kubu Soekarno ini berseberangan dari tahun 1962, dan kedua kubu tersebut masing masing berusaha membunuh Soekarnon yang bukan pimpinan mereka.... Namun sesungguhnya yang seharusnya dijelas sekarang bahwa Tentara  DIIT / Darul Islam  Indonesia Timur di Indonesia di Timur, dan DI / Darul Islam di Nagro Aceh Darussalam dari tahun 1954.,,, DIIT dan DI baru dinyatakan satu kubu secara sepihak pada tahun 1963 sejak nama Qahhar Muzakkar dimunculkan,... Dan perlu diketahui Gerilyawan DIIT muncul di Sulsel itu adalah akibat Partai Masyum di bubarkan pada tahun 1960.


Selanjutnya, catatan yang perlu saya sampaikan khususnya di Sulsel untuk Brimo sebelum tahun 1960 (1954 - 1959) dikenal dengan juga dengan sebutan Momo' E (sebagai pengganti kalkimat Brimob), dimana pimpinannya pada waktu itu dkikenal dengan nama samaran Komandan Kahhar atau Pak Karto (Kahhar Tonggi) satu pergerakan dengan kubu Kolonel Andi Selle dari tahun 1954 pada satu sisi, dan pada sisi lain, masuk di Bataloinya Letkol Andi Lantara.  Namun hal perlu juga diketahui dari tahun 1957 masih masa aktifnya Gerilyawan Darul Islam Indonesia Indonesia Timur dgn misi untuk menangkap Ibu Hamida (karena perbuatan ....nya) dan mengatasi Gerombolan Darul Islam Indonesia Timur yang juga disebut punya Kelompok Kerilyawan Momo'E yaitu Gerakan Dulla dan Laskarnya bentukan Ibu Hamida, dimana waktu itu Gerilyawan DIIT pada akhirnya dapat menghakimi Ibu Hamida dgn Hukuman Tembak Mati setelah mereka berhasil menangkap Ibu Hamida di puncak Bulu Dua Lawo.
Gerilyawan Darul Islam Indonesia Timur dibawah Panji Masyumi ini pada dasarnya hanya fokus untuk menangkap Ibu Hamida, dimana setelah Ibu Hamida berhasil mereka eksekusi mati, kelompok ini relatif membubarkan diri, atau gerakanya masif.... dan untuk masa sebelum Masyumi di bubarkan atau sebelum tahun 1960, DIKIT nya Masyumi tersebut tidak berseberangan kubu dengan eks TRI atau eks Tentara Republik Indonesia (Kubunya Kolonel Andi Selle) dan tidak berseberangan kubu Gerilyawan eks Tentara Negara Indoneskia Timur yang tidak bergabung dengan TNI. Yang kebanyakan menjadi Gerilyawan Gerombolan yaitu eks Sukarelawan Polisionil Bentukan Devisi Inggris yang kemudian condong satu kubu dengan Kelompok Andi Sose. 
Dari tahun 1954, mereka / DIIT juga tidak berseberangan kubu dengan Brimob atau Momo'E bentukan TNI, namun yang perlu di ketahui bahwa dari tahun 1954, kubunya TNI dibawah pimpinan Kolonel Andi Sose Tu Kelompok Andi Sose, berseberangan dengan Kubunya Kolonel Andi Selle dari tahun 1954, hal itu terjadi karena Andi Sose mendapatkan Pangkat Titula atau di naikan pangkatnya menjadi Jenderal (mungkin Brigjen?) untuk diangkat menjadi Pangdam di Sulsel, padahal sebelum Andi Sose di utus bergabung dengan TNI oleh Andi Selle, dimana Andi Sose lalu di anugrahi pangkat Kolonel pada tahun 1954 lalu dinaikan lagi pangkatnya menjadi Jenderal lalu di angkat menjadi Pangdam, padahal pangkat Andi Sose di TRI dibawah dari Andi Selle, hal itulah membuat Kolonel Andi Selle berseberangan dengan Andi Sose.
TRI pada tahu 1954 yaitu Andi Selle dan yang lainya datang ke Pulau Jawa mengejar Devisi TNI yang pertama (Devisi 422) bentukan empat Devisi NICA yaitu 3 pengawal Pengamanan peralihan Pemerintahan Sipil ke Pemerintahan Federasi Republik Indonesia ditambah 1 Devisi yang kemudian beralih menjadi TRI setelah KMB 1949 selesai di laksanakan. Pada waktu Devisi Pertama bentukan TRI (Devisi 527) datang ke Jawa mengejar Devisi 422, pada waktu itu Kraton Jogjakarta merasa aman aman saja dari serangan Devisi ini. Saat itulah Kolonel Andi Selle di himbau untuk bergabung masuk TNI, lalu di rekomendir untuk menjadi Panglima di Indonesia Seberang (istilah lain untuk Indonesia di Timur), namun kemudian, entah kenapa Andi Sose di terbangkan dengan Pesawat Dakota untuk di lantik sebagai Pangdam di Sulsel pada hari yang sama tibanya Andi Selle dari Jawa?? di La;pangan Karebosi.Andi Selle yang memegang surat rekomendir sebagai Panglima Indonesia di timur (entah dari Soekarno Blitar, atau dari Soekarno Mataram???) langsung masuk hutan dan membentuk Pemerintahan DIIT

Indikasi dari Kasus tersebut menempatkan M Jusuf sebagai pilihan Alternatif untuk di angkat sebagai Pangdam di Sulsel, namun hal meninggalkan hal yang mudah terbaca titik simpan siurnya dimana pada Karangan Mata Pelajaran Sejarah di Sekolah di tahun 1970an sampai tahun 1980an, Jenderal Gatot Subroto dibuat Karangan Sejarahnya pernah menjadi Pangdam di Sulsel... dan adapun Indikasi dari karangan sejarah itu bahwa Gatot Subroto pernah menjadi Pangdam di Sulsel adalah untuk menutupi kasus Pengangkatan Kasus Andi Sose pernah di angkat mrenjadi Pangdam di Sulsel.

Sementara sebelum 3 Devisi NICA meninggalkan Indonesia, 3 Devisi NICA tersebut membentuk Pasukan Keamaman Pengganti yaitu Tentara Nasional untuk Indonesia Lama dan Indonesia Baru, atau TNI Agar Tentara Indonesia (Indonesia Lama di Timur, dan Indonesia Baru di Jawa) dibawah satu Komanda.Namun sesungguhnya. wacana Pembentukan TNI di wacanakan oleh Simon Hendrik Spoor???. Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor adalah Peranakan Eropa (lndo-Nasional-Esia / Indo-N-Esia) lulusan Akademi Militer Indonesia Lama  (Koninklijke Militaire Academie) di tahun 1923 (sebelum Sumpah Pemudah 1928) atau lulusan Akmilnya dimasa itu / di masanya VON, dan meniti karier militrernya Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) .Dalam Perjalanan kariernya, Simon Hendrik Spoor lalu jadi dosen di almamaternya. Pada tahun 1943, atau setalah Indonesia Lama dan Inggris menandatangani Kontrak Kerja Sama Militer di Australia dengan Amerika Serikat dan Sekutunya (Sekutu Sekunya yaitu Negara Negara yang menjadi Anggota pertama PBB setelah LBB tergantikan oleh PBB).Simon Hendrik Spoor menjadi direktur dinas penerangan militer (NEFIS) di Australia pada tahun 1943, Dan dimasa NICA, Jend. Spoor meninggal terbunuh pada tanggal 25 Mei 1949, terkait dengan kebijakan militernya "yang menugaskan Letnan Muda Aernout untuk melakukan penyelidikan korupsi terhadap petinggi KNIL. Secara anumerta, ia dianugerahi Militaire Willems-Orde atau Ordo William Militer, atau sering disebut Ordo Militer William (kehormatan tertua dan tertinggi dimasa Monarki di yang digunakan dimasa lalu).  Ordo pada awalnya adalah peningkatan status darah di kalalangan bangsawan, dimulai pada Ordo dinamai St William of Gellone (755-814), Pangeran Oranye pertama (semboyan Ordo adalah Voor Moed, Beleid en Trouw).Pada abad ke 19, Perintah ksatria didirikan kembali pada 30 April 1815 oleh Raja William I (Lamappawa)  dan disajikan untuk prestasi keberanian (Mappaewa) yang sangat baik untuk meningkatkan semangat juang di medan perang dan sebagai hiasan berjasa (anugerah) bagi perwira militer senior. Sebanding dengan Légion d'Honneur Prancis. Ordo William Militer dari tahun 1815 adalah urutan kesatria yang terbuka untuk semua orang tanpa memandang pangkat dan bangsawan, dan atau berlaku untuk umum.Dan menurut catatan sejarah, Pada abad ke 20 Penganugrahan keanggotaan Ordo William Militer sangat jarang diberikan, dan atau hanya untuk keberanian yang luar biasa dalam pertempuran. Pada masa NICA, Simon Spoor dengan pengalaman Perang / pertempuran       Perang Dunia II, Revolusi Nasional Indonesia (1946 - 1949) adalah Kepala staf Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL). Simon Spoor melakukan langkah militer "Operatie Product" untuk mempersiapkan angkatan Perang atau yang bersih, namun kemudian  duubah  (di revolusi) sejarahnya di Indonesia dengan nama Agresi Militer Belanda I. "Operatie Product" adalah operasi militer KNIL di Jawa dan Sumatra terhadap Tentara Republik Indonesia Baru yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947, setahun setelah Gerakan Revolusi di Banten meletus."Operatie Product" merupakan Instruksi Militer Gubernur Jenderal Johannes van Mook yang pada waktu itu adalah Pempinan 1 Devisi dari 4 Devisi NICA, sebagai penegaskan bahwa hasil Perundingan Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947 dinyatakan tidak berlaku, dan Operasi itu sah karena tidak ada di protes yang dilayangkan oleh 3 Devisi NICA lainya. Operasi militer ini di Aksikan sebagai Aksi "Barisan  Polisionil" yang diberlakukan dalam rangka mempertegas bahwa Perundingan Linggarjati tidak berlaku. Namun tentu dari sudut pandang Republik Indonesia Baru sebelum KMB 1949, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati.Perlui kita pahami bahwa “SEJARA DUNIA (SEJARAH SEMUA NEGARA) DIMATA PARA SEJARAWAN EROPA ADALAH LELUCON YANG MENGHIBUR,” Mereka sangat pahan tentang Revolusi Sejarah Dunia, oleh karena itu Para Sejarawan disana memandang Sejarah Dunia yang sekarang publik bisa baca, bagi para sejarawan disana dipandang sebagai "Lelucon Yang Menghibur". Sejarawan luar berasumsi bahwa Indonesia yang raya akan kembali yaitu ketika seseorang amatiran yang mencari sejarah leluhurnya dengan mencari harta peninggalan leluhur atau nenek moyangnya mematahankan seluruh profesor sejarah di dunia, dan itu sudah mulai berproses. Akan tetapi tentang siapa yang benar dalam arti yang benar dari para Pencari Sejarah Sejarah Leluhnurnya, dan Harta Leluhurnya dari sekian banyak diantara yang mencari hal itu, tentu Ilmu atas dasar Pengetahuan dan Teori Teorinya yang di gunakan untuk menguji kebenaran dalam arti yang benar terhadap para pencari tersebut.Naa,.. Nitisen perlu tahu bahwa untuk kesejahteraan Anak Kandung Ibu Pertiwi dan anak tiri Ibu Pertiwi. hanya ada satu jalan yaitu Tembaga Pura adalah Tambang Emas mil.ik Indopnesia dengan penghasilan untuk satu hari saja, itu lebih besar dari satu tahun APBN kita sekarang,... ok tidak usah kita yang kelolah, dapat Fee Koleteral 3% saja maka asumsi 3% perharinya maka kita akan mendapatkan untuk  3% X 360 hari = 1.080 pertahun.... tarohlah kita asumsikan minamalkan pendapatnya tambang itu perhari sama dengan satu tahun apbn kita saja, maka apbn kita akan meningkat sebesar 1.080 kali lipat dari sekarang.Untuk Kesejahteran Masyarakat Negeri (kesejahteraan Anak Kandung Ibu Pertiwi dan anak tiri Ibu Pertiwi), maka ada dua masalah yang perlu dipahami oleh Para Nitizen dalam hal sejarah yang benar di abad ke 20. Masalah Pertama yang harus dipahami oleh Para Nitizen di Negeri ini bahwa Hak pengelolaaan Tembaga Pura tidak akan pernah jatuh pada NKRI, karena itu adalah kepunyaan Indonesia di Timur dalam hal ini terakhir bernama Federasi Republik Indonesia. oleh karena itu perlu di pahami bahwa Perusahaan dari Amerika Serikat tentu akan menantang NKRI ke Mahkama Internasinal untuk soal Tembang Itu  bila NKRI memutuskan Kontrak secara sepihak, dan NKRI pasti ciut karena itu milik Negara Federasi Republik Indonesia (Indonesia Lama). maka dari itulah narasi kotraknya dapat di tambahkan untuk pasal perpanjangan kotraknya bahwa dapat di perpanjang sepanjang mereka mau.Boleh percaya boleh tidak, Tambang itu sejak New Ginie atau Papua Nuginie di temukan di abad ke 16 (1500an) dan dirahasiakan dalam Perjanjian Trodesilla di masa itu, itu adalah milik Nenek Moyang dari... yang mencari Sejarah Lehuhurnya dan Harta Leluhurnya, yang menjadi milik harta leluhurnya secara turun temurun sejak itu,  dan hasil dari tambang itulah yang di gunakan mengongkosi peperarangan di awal abad ke 19 (tahun 1800an), dan kerahasiaan tambang itu baru terpublikasi dan atau menjadi bukan menjadi rahasia umum di eropa di awal abad ke 19 (1900an).Dan terakhir dari hasil tambang itu juga yang di gunakan untuk mengongkosi perang dunia II untuk menaklukan Jepang dari tahun 1943 setelah Pemerintahan sementara Indonesia Lama di Singapur direbut oleh Jepang dimana sebelum tahun 1943 sampai tahun 1944 Tentara Inggris masih jadi bulan bulanan Pasukan Pendudukan Jepang....  Sangat jelas kronologinya, Perang Dunia II lahir dari tahun 1943 karena kejatuhan Singapura, dan baru setelah dua tahun kerja sama militer antara Indonesia - Inggris dengan Amerika Serikat dan Sekutunya di Australia pada tahun 1943 baru Tantara Pendudukan Jepang dapat di taklukan.Yang kedua, untuk memuluskan rencana Amerika Serikat untuk menguasai Tambang itu, LBB di ganti oleh Amerika Serikat pada tahun 1945 menjadi PBB,  dan PBB lalu di gunakan untuk membubarkan Federasi Republik Indonesia agar terhimpun kedalam Republik Indonesia Baru (NKRI. Arti kesatuan yaitu himpunan), dan Idonesia baru lalu digunakan oleh mereka untuk menghancurkan Sejarah Indonesia Lama.... Ibarat kata permbunuhan orang, Amerika Serikat akktor intelektual dibalik pembunuhan Indonesia Lama tidak perlu tanganya kotor untuk membunuh Indonesia Lama, cukup memperalat Saudara Tiri Indonesia Lama yaitu dalam hal ini Indonesia Baru untuk membunuh Kakak Tirinya... maka kemudian Indonesia Lama di nyatakan bubar oleh PBB karena sudah kehabisan Negara Negara Federasinya.


Indikasi Beny Rusmawan  dengan Postingannya adalah salah satu Penyerbar Hoax di Negeri ini. Continue to follow my blog










Tidak ada komentar:

Posting Komentar