KENABIAN dari Sudut Pandang Sainst?
Di kalangan Rohaniawan saat ini, percaya bahwa awal dari kenabian, paling lama sekitar 8.000 tahun yang lalu. Sebagaimana pendapat, seorang agamawan dari Irlandia, yang bernama James Ussher, yang berpendapat kemunculan Nabi Adam terjadi pada sekitar tahun 4.004 SM.
Selain itu seorang Sejarawan, yang bernama Josephus, menyatakan bahwa manusia pertama itu muncul pada sekitar tahun 5.411 SM, sementara seorang ilmuan, bernama ‘Adil Thaha Yunus, memperkirakan Nabi Adam muncul pada sekitar 5.872 SM.
Pendapat ketiga orang tersebut, bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah. Lembaran sejarah, di India pada 6.000 SM – 7.000 SM, sudah ada Peradaban Lembah Sungai Indus. Di Iran pada 7.000 SM, manusia telah mengenal almunium. Di Cina pada 7.000 SM, manusia sudah mengenal bercocok tanam, namun apakah maksud Cina dalam hal ini adalah Cina yang disebutkan dalam Kitab I La Galigo dalam hal ini di Pulau Sulawesi, tentu memerlukan kajian lebih lanjut. Bergitu juga di Pulau Sumatera dalam hal ini, Barus. 6.000 SM, Barus telah didiami manusia.
Bagi Orang Orang yang berpikiran, penting untuk meninjau masa kehidupan Para Nabi. Hal ini dikarenakan pada saat ini, ada pendekatan dengan mencari fakta-fakta ilmiah yang ada terkait dengan kenabian yang visinya untuk merujuk bahwa Kehidupan Para Nabi sudah berlangsung sangat lama (Nai tidak berawal dari Bani Adam), yakni masa Pra Sejarah, puluhan ribu tahun yang silam.
Perdaban Manusia Berdasarkan arkeologi
Acuan fakta ilmiah, keberadaan manusia diperkirakan telah ada sebelum 200.000 tahun yang lalu, bahkan ada pendapat yang mengatakan, umat manusia telah ada sejak jutaan tahun yang lalu. Hal ini didasari dengan beberapa penemuan arkeologis sebagai alternafis penyesuaikan sumbwer Tauhid, sebagai berikut :
1. Didekat sungai Omo, Ethiopia (Afrika Timur), ditemukan kerangka Homo Sapiens (manusia modern) tertua, yang berusia 195.000 tahun.
2. Pada tahun1865 di pertambangan Abbey Nevada USA, ditemukan dalam satu gumpalan bijih logam berbentukskrup besi sepanjang 2 inci (= 5 cm). Benda hasil karya manusia ini, telah ber-oksidasi dan meninggalkan bentuk fosil, yang diperkirakan berusia jutaan tahun.
3. Di Desa Schondorf Austria di-temukan besi bentuk kubus (panjang dan lebar kurang dari 1 cm) di dalam gumpalan batu-bara yang pecah. Kubus ini beralur disekelilingnya dan tepi alurnya rata. Benda ini seolah – olah merupakan bagian dari peralatan mesin, dan diperkirakan ber-umur jutaan tahun.
Dari fakta-fakta ilmiah tersebut, pendapat menyatakan banwa Bani/Nabi Adam pada sekitar 8.000 tahun yang lalu, bukan sebagai Mahluk yang sekarang kita sebut Manusia yang pertama di Bumi, atau bukan sebagai leluhur dari seluruh masyarakat di bumi. Setidaknya, dari hasil termuan Ilmia, Perdaban Maju telah ada di bumi, sejak sebelum 200.000 tahun yang lalu.
Masa Hidup Nabi Idris
Beberapa sejarawan ada yang mengidentifikasikan Nabi Idris, sebagai Akhnukh (Enoch), yang menurut mereka diperkirakan masa kehidupannya, pada sekitar tahun 4.500 SM. Selain itu ada juga yang memperkirakan masa hidup beliau, pada sekitar tahun 4.350 SM – 4.250 SM.
Kita meninjau kembali masa kehidupan beliau. Berdasarkan temuan arkeologis berupa Huruf Hieroglyph, diketahui bahwa pada masa Mesir Purba ada seseorang yang membawa ajaran Tauhid, yang dikenal dengan nama Oziris. Menurut Syaikh Thanthawi Jauhari, Oziris tidak lain adalah Nabi Idris.
Berdasarkan masa Peradaban Mesir Purba, yang dihitung dari saat berdirinya Piramid Cheops, diperkirakan masa kehidupan Nabi Idris, adalah sebelum 70.000 tahun yang lalu, yang oleh para sejarawan di anggap sebagai periode zaman Pra Sejarah.
Masa Hidup Nabi Nuh
Nabi Nuh, menurut sebagian Rohaniawan, memiliki nama lengkap Nabi Nuh bin Lamak (Lamech) bin Matusyalah (Mathuselah) bin Akhnukh (Enoch atau Nabi Idris) bin Yarid (Jared) bin Mahla’il (Mahalaleel) bin Qinan (Cainan) bin Anusy (Enos) bin Nabi Syits (Seth) bin Nabi Adam, hal ini bermakna jarak antara Nabi Nuh dengan Nabi Adam), tidaklah begitu jauh hanya berjarak sekitar 9 generasi, benarkah demikian ?.
Catatan: 9 Generasi dala Pengertian ini bahwa pada rentang masa 9 Generasi tersebut, harus mem[erimnangkan Perkataahn al-Manshur: “Saya adalah pengganti Kekuasan Tuhan di Buminya. Artinya: Nuh adalah Bani Nuh dengan pentegian sama dengan Bani Abbasia.
Keberadaan Nabi Nuh tidak lepas dengan peristiwa global, banjir Nuh, yang melanda seluruh dunia. Parasejarawan klasik memperkirakan, peristiwa bencana itu terjadi pada sekitar tahun 3.000 SM, namun pada sekitar masa 3.000 SM, tidak ditemukan fakta-fakta ilmiah, yang memberi petunjuk pernah terjadi Banjir Besar di permukaan bumi.
Berdasarkan temuan Geologi, peristiwa yang seperti itu terjadi pada sekitar 13.000 tahun yang lalu, dan ini semakin diperkuat dengan temuan arkeologis, berupa Patung Sphinx di Mesir. Bila berdasarkan hal ini, maka dengan demikian, masa kehidupan Nabi Nuh, ribuan tahun lebih tua dari yang kita pahami selama ini, kalau kita ingin mengunakan rujukan itu. Akan tetapi kalau lokasi Peradabanya merujuk di Wilaya Altlantis dalam hal ini tertletak di Indonesia, tentu persoalannya menjadi lain. Dan itu dapat berupa mencana runtuhnya dinding suatu danau sehingga disebut Bencana Air Bah.
Saat sekarang ini, yang menjadi petunjuk ilmia keberadaan masa Para Nabi, merupakan pencarian pendekatan pada sumber ajaran Tauhid (Monotheisme) pada satu sisi. Dan pada sisi yang lain, Monotheisme pada zaman Bani Abbasia dengan sebutan Munuisme, dikatakan merupakan satu dari 3 ajaran sesat beralirtan Zindiq. Ketika Pikirian kita ke Altlantis terletak di Wilaya Indonesia, maka Zindiq dapat menjadi 3 Asedding/Kesatuan besar (3 Bocco).
Hal yag harus kita pahami bahwa, Monotheisme merupakan warisan Syariat Nuh.
Sesungguhnya Kisah Para Nabi yang ada di dalam Al Qur’an, bukanlah sekedar cerita mitos atau legenda, melainkan suatu kisah nyata yang bisa kita ambil suri teladannya atau cerminan bagi orang orang yang berpikiran, serta dapat dikaji lebih lanjut, dan dibuktikan secara ilmiah.
Meninjau Kembali Masa Hidup Rasulullah
Dalam tulisannya seri ke-410, yang berjudul “Muhammad: Umur Nabi Muhammad SAW (570—632 M) Menurut Kalender Miladiyah?” di Harian Fajar, Ustadz H. Muh. Nur Abdurrahman, menulis:
“Dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan dalam tahun 570 M dan wafat dalam tahun 632 M. Berarti beliau berumur 632 – 570 = 62 tahun syamsiyah“.
Namun kalau angka 62 tahun dirujukkan pada sumber informasi sebagai sumber sejarah, maka akan terdapat perbedaan. Berdasarkan sumber sejarah, menginformasikan : Dari ‘Aisyah RA, Nabi SAW wafat ketika beliau berumur 63 (Bukhari).
Satu tahun Syamsiyah (peredaran matahari) terdiri atas 365,2422 hari, sedangkan satu tahun qamariyah (peredaran bulan) terdiri atas 354,5 hari.
Jadi 63 tahun qamariyah jika dikonversi menjadi tahun syamsiyah, akan kita peroleh = 63 x 354,5/365,2422 = 61 tahun syamsiyah. Dengan pernyataan ini, jelas bahwa apa yang tercantum dalam buku-buku sejarah itu tidak benar.
61 tidak sama dengan 62. catatan sejarah, masa hidup Rasulullah SAW (570—632 M) perlu ditinjau kembali.
Untuk merevisi (570—632 M) tidaklah sederhana. Apakah perbedaan 62 – 61 = 1 tahun itu dikoreksi pada angka kelahiran beliau (570 M), lalu menjadi (571—632 M)? Ataukah pada angka wafatnya beliau (632 M), lalu menjadi (570—631 M)? Pemilihan salah satu di antara kedua alternatif itu, adalah tindakan yang ceroboh, sebab tidak ada dasarnya.
Rujukan dari Bukhari dari Salman RA, katanya fitrah (zaman antar nabi) antara Nabi Isa AS dengan Nabi Muhammad SAW selama 600 tahun. Sumber selain dari Bukhari menyebutka 571 tahun
Kita Coba Mendasari Kelahiran Nabi Isa
Nabi Isa AS dilahirkan tatkala bangsa Yahudi dijajah oleh imperium Romawi di bawah Kaisar Agustus (63 SM—14 M), memerintah (30 SM—14 M). Kaisar ini, yang nama lainnya Gaius Octavius, yang dikenal sebelumnya dengan nama Octavianus. Kaisar inilah yang memerintahkan supaya penduduk dalam seluruh imperium Romawi disensus untuk keperluan pajak.
Di saat sensus yang baru pertama kali diadakan oleh imperium Romawi, yang menjadi Gubernur Siria adalah Cyrenius Cyrinus (4 – 1 SM). Maryam melahirkan Nabi Isa AS, disaat sensus diselenggarakan, dimana ketika itu, Herodes Agung menjadi Raja Judea (37—4 SM). Artinya Nabi Isa AS dilahirkan dalam tahun 4 SM. Karena tahun 4 SM itu merupakan tahun persekutuan antara (4—1 SM) dengan(37—4 SM).
Interval waktu antara kelahiran Nabi Isa AS dengan Nabi Muhammad SAW adalah 600 x 354,5/365,2422 = 582 tahun syamsiyah. Alhasil Nabi Muhammad SAW dilahirkan dalam tahun -4 + 582 = 578 M. Dan beliau wafat dalam tahun 578 + 61 = 639 M.
Apabila Nabi Muhammad SAW, selama 10 tahun qamariyah di Madinah, berarti ketika hijrah umur beliau = 63 – 10 = 53 tahun qamariyah = 53 x 354,5/365,2422 = 51 tahun syamsiyah. Berarti tahun hijrah terjadi dalam tahun 578 + 51 = 629 M, bukan tahun 622 M.
Prince William of England, Alawiyyin dari Trah Eropa?, Kerutunan Nabi Muhammad.
Para ahli Genealogy Barat, setidaknya mencatat ada 6 Jalur Silsilah yang menghubungkan Pangeran William denganMuhammad Rasulullah. Adapun Ke-6 Jalur tersebut, adalah sebagai berikut :
[Jalur 01] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Ishar (10) => Mawiyah of Cordoba (15, menikah dengan Gonsalo de Lara) => Jimena Munoz de Bierzo (19, menikah dengan King Alfonso VI of Leon) => Eleanor of Castile (25, menikah dengan King Edward I of England) => King Edward IV of England (33) => King George I of England (41) => Queen Elizabeth II of England (50) => Prince Charles (51) => Prince William (52)
[Jalur 02] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Qasim (07) => Abu Nazar Lovesendes (13) => Aldonza Martinez de Silva (20) => Leonora de Aragon (27) => King George I of England (36) => Queen Elizabeth II of England (45) => Prince Charles (46) => Prince William (47)
[Jalur 03] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Aslan (08) => Qarais (11) => King Muhammad I of Seville (13) => Zaida of Seville (16, menikah dgn King Alfonso VI of Leon) => Maria Gonsalez (20) => King Alfonso IV of Portugal (24) => Richard of York (29) => King George I of England (38) => Queen Elizabeth II of England (47) => Prince Charles (48) => Prince William (49)
[Jalur 04] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Abu Hasan Ali (09) => Emir Hisham III of Cordoba (17) =>Juan Velez (22) => Maria de Padilla (29) => Joan Beaufort (32) => King James I of England (37) => King George I of England (40) => Queen Elizabeth II of England (49) => Prince Charles (50) => Prince William (51)
[Jalur 05] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Abu Djaffer Muhammad (08) => Zayd (12) => Adosinda (17) => Martim Vasques (21) => Sancha de Ayala (26) => Mary Dudley (32) => Dorothy Spencer (36) => William Charles Augustus (41) => Queen Elizabeth II of England (45) => Prince Charles (46) => Prince William (47)
[Jalur 06] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Obeidallah (10) => Khalifah Ismail al Mansur of Egypt (12) => Elvira Alfonsez (19) => Margarethe (22) => Elisabeth of Ziegenhain (27) => Duke Urich I of Whurttemberg (32) => Duke Johann Georg I of Saxe-Marksuhl (37) => King George III of England (41) => Queen Elizabeth II of England (47) => Prince Charles (48) => Prince William (49)
sumber silsilah, bisa diselusuri pada situs :
fabpedigree.com, archiver.rootsweb.ancestry.com, worldconnect.rootsweb.ancestry.com dan wc.rootsweb.ancestry.com
Alawiyyin menurut Syar’: apakah keluarga Kerajaan Inggris, bisa disebut sebagai Alawiyyin (Keturunan Rasulullah)?
Menarik apa yang terjadi pada, Sir Abdullah Charles Edward Archibald Watkin Hamilton, yang memeluk ad Dinul Islam (Sumber : en.wikipedia.org).
Sir Abdullah, merupakan salah satu contoh seorang Alawiyyin dari trah Eropa, yang bisa diterima secara Syar’i. Hal ini dikarenakan, secara Genealogy beliau adalah keturunan ke-45 dari Rasulullah, sebagaimana terlihat pada susur galur berikut :
Sir Abdullah Charles Edward Archibald Watkin Hamilton 45, Sir Edward Achibald Hamilton 44, (son of Edward Joseph) 43, Sir Edward Joseph Hamilton 42, Sir John Hamilton 41, John Hamilton 40, William Hamilton 39, James (Colonel) Hamilton 38, Mary Butler 37, Elizabeth Poyntz 36, Anne Sydenham 35, Mary Poyntz 34, Nicholas Poyntz 33, Jane Berkeley 32, Thomas Berkeley 31, Maurice de Berkeley 30, Isabel de Mowbray 29, Elizabeth de Bohun 28, William de Bohun 27, Elizabeth Plantagenet 26, Eleanor de Castile (m. King Edward I of England) 25, Ferdinand III of Castile 24, Alfonso IX of Leon 23, Urraca of Portugal 22, Alfonso I of Portugal 21, Teresa of Castile 20, Jimena Munez 19, Nuno Gonsalez de Lara 18, Gonsalo Nunez de Lara 17, Nuno Gonsalez de Lara 16, Mawiyah of Cordoba15, al Hakam II 14, Abd. Rahman III 13, Muhammad II 12, Abdullah I 11, Ishar 10, Abu Hassan Ali 09, Abu Djaffer Muhammad 08, Ali ar Ridha 07, Musa al Kadzim 06, Ja’far ash Shadiq 05, Muhammad al Baqir 04, Ali Zainal Abidin 03, Husain 02, Fatimah 01, Muhammad ‘The Prophet’
Catatan : James (Colonel) Hamilton (generasi ke-38, dari Muhammad ‘The Prophet’), merupakan salah satu leluhur Prince Williammelalui jalur ibunya, Diana Frances (Lady) Spencer, Salasilah selengkapnya sebagai berikut :
Prince William of England 50, Diana Frances (Lady) Spencer 49, Edward John (8th Earl) Spencer 48, Cynthia Elinor Beatrix (Lady) Hamilton 47, James Albert Edward Hamilton 46, James Hamilton (2nd Duke) of Abercorn 45, James Hamilton (1st Duke) of Abercorn 44, James (Sir; `Viscount’) Hamilton 43, John James (K.G.) Hamilton 42, John (Hon.) Hamilton 41, James (Sir) Hamilton 40, James (Sir) Hamilton 39, James (Colonel) Hamilton 38…
Di Indonesia dalam hal ini di Sulawesi Selatan, satu Kelompok Paham Reliji yang sampai saat menurut mereka “Imam Besarnya” tetap mengambil dari Garis Keturunan Nabi Mumad adalah Alkhawatia.
Apakah Pangeran Charles dan Imam Besar Alkhawatia benar adanya adalah Keturunan Nabi Muhammad?. Tentu hal ini tidak dapat diterima secara otomatis, karna pada masa Perangt Dunia I dan Perang Dunia II, telah terjadi Pemalsuan Tokoh Tokoh Dunia dengan menggunakan wajah yang mirip untuk kepentingan politik pada waktu itu
WaLlahu a’lamu bishshawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar