Sejarah Sulawesi Encyclopedia

Selasa, 22 Oktober 2019

Batavia Djadoel

Amsterdam Yang Hilang
Kumpulan foto foto Djadoel Batavia jaman dulu yaitu di Jacatra (bukan Djakarta) di Manado. Artinya seluruh foto foto Djadoel dari zaman VOC 1602 sampai tahun 1870an, umumnya  bukan di Djakarta, tapi di Djacatra di Manado dan Blitung.  Jadi kalau ingin meneliti kecocokan foto foto djadoel dengan lokasi, silahkan teliti Pelabuhan Kota Manado dan Pelabuhan Bitung. 
Intinya, Kota Amsterdam di masa lalu yang sekarang hilang (atau tengelam) akibat perang ditahun 1900an yaitu di Djacatra di Manado dengan Pelabuhan Besarnya di  Bitung, dan sampai sekarang jalur jalur peti kemas kapal kapal yang sangat besar memang lewat di Sulawesi Utara. Jadi masuknya Masyarakat Rusia dna Eropa dan juga dari Daratan China Besar ke Nusantara, ya umumnya melalui jalur itu.
Jadi Batavia di masa lalu itu bukan di Djakarta dan Banten, tapi Djacatra dan Bitung, adapun bangunan paling tua berastitektur Bata yang dibangun Van Indisceh di Djakarta di masa lalu di tahun 1820an selain rumah rumah gedung Pemilik Kebun Kopi di Djakarta dimasa lalu, dan juga selain rumah rumah gedung kolega Pemilik Kebun Kopi tersebut yaitu Pasar Petojo. Masyarakay Elit Djakarta di tahun 1800an yaitu Masyarakat yang dulu tinggal di Holand di Kotsa Berair Kota Holandche disana yaitu Masyarakat yang dulu Kota Holand setelah kota itu hancur di awal tahun 1820an. Wilayah DKI dimasa lalu yang bukan rawa rawa adalah Perkebunan Kebun Kopi.
Saya harap Para Pengkaji dan Peneliti Sejarah sebaiknya jangan terus menerus staknan dengan metode "parameter konon kabarnya".... cobalah lakukan penelitian dengan menghasilkan hajis kajian dengan hasil hasil kajian yang logis yang indikatornya dapat terukur atau tidak terus menerus mengandalkan  metode konon kabarnya agar Msyarakat kita bisa lebih cerdas memahami kebesaran sejarah masa lalu yang dulu terjadi di Wilayah Indonesia.  
biar tahun kalian tahu seusai perang bungaya 1660 - 1667 yg berakhir di pulau macassar di buton, mereka ke batavia di timur atau dibarat????Muda mudahan kalian tercerahkan dari kacamata gelap anda dalam hal melihat, mengkaji dan meneliti cerita2 tentang Sultan Hasanuddin dan Arung Palakka, pelaku perang bungaya tahun 1660 - 1667.Itulah makanya selama banyak pelaku sejarah yg tidak disejarakan di indonesia Saya selalu ungkap dengan sangat akademis (namun kalian tidak menganggap.....)Begitu banyak Pelaku Sejarah di perbaharui orang nya, diganti orangnya namun tetap diperkenalkan ke masyarkat sebagai orang yang sama (di formasi)... antara lain; Sorekarno yang ada beberapa rupa, Bahar Mattaliu di gantikan oleh Buherang (Abu hurairah), ia di panggil Buheran di Watansoppeng sebelum dia menjadi kakaknya yang wafat di Maros, dan dia dulu tingal di saah satu Los Pasar Soppeng (diganti dengan bangunan pusat pertokon di tahun 1980an), dan lain lain. Bahar Mattaliu sendiri menggantikan Letnan Kamaroddin Panglima Perang di Borneoe (Kalimantan).Ada dulu satu media yang memuat Pangeran Charles pernah berkata bahwa untuk semua bangsawan di dunia bukan bangsawan kalau leluhurnya tidak berasal dari asia. Itu saja dulu anda jadikan sebagai dasar persepsi untuk merenung lebih awal bahwa ada beberapa Kota Kota Besar yang hilang / tenggelam akibat perang dimasa lalu.Saya sedikit beri tahu rahasia batavia dan jacatra yg orang bilang nama lama jakarta, silahkan lihat peta udara pelabukan kota manado dan bitung manado berdasarkan rillnya sekarang baru ambil foto foto djadoel batavia... dgn catatan tip dari saya, kota amsterdam yg tenggelam yaitu yang di manado itu... jadi foto2 jadul dari masa awal VOC 1602 dan 1667-1667 dimana perjanjian bungaya ditanda tangani di batavia, bisa kalian tahu di batavia yg mana.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar